kesenangan sejati adalah bila dapat membahagiakan dirinya, keluarganya dan orang yang disekitarnya.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat datang di situs KUA Kecamatan Tapaktuan.

Sebagai jari-jari manis dan ujung tombak Departemen Agama di tingkat kecamatan, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tapaktuan berusaha memberikan pelayanan, bimbingan dan perlindungan terhadap kehidupan masyarakat dalam beragama, terutama bagi kaum muslimin di wilayah kerjanya, Tak pelak lagi, dalam kapasitas strukturalnya, keberadaan KUA Tapaktuan memiliki peran dan fungsi yang cukup urgen dan sangat strategis.

Di sisi lain, secara sosio-kultural dan sosio-religius, keberadaan KUA Tapaktuan merupakan representasi masyarakat dalam membangun dan menciptakan tatanan kehidupan yang dilandasi semangat moral, spiritual dan akhlakul karimah dalam keberlangsungan interaksi sosial di tengah masyarakat. Tentu saja, tugas dan peran KUA semacam ini merupakan tugas yang berat karena ia merupakan amanat moral dan sosial. Meski demikian, dengan segala keterbatasan dan plus minusnya, KUA Tapaktuan terus berupaya melakukan pembenahan internal dalam menutupi semua kekurangan, dan mengejar ketertinggalan dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diembankan KUA dalam menghadapi dinamika masyarakat yang terus mengglobal.

Situs yang sedang anda saksikan saat ini diharapkan dapat menjadi pedoman gambaran tentang KUA Tapaktuan dan kiprahnya dalam membangun umat sekaligus media untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat menuju pelayanan prima yang diidam-idamkan sebuah lembaga pemerintahan.

Semoga situs ini bermanfaat bagi anda dan jika anda belum menemukan informasi yang anda butuhkan, anda dapat menghubungi kami melalui telpon 0656 - 323553 atau e-mail kuatapaktuan@gmail.com. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Khairuddin,S.Ag


Ka KUA Tapaktuan

Jumat, 26 Desember 2008

Hukum Meramal

Hukum Meramal

Dalam aqidah Islam, garis tangan itu tidak ada kaitannya dengan nasib dan masa depan seseorang. Kalau ada orang yang mengaku bisa membacanya, ketahuilah bahwa orang itu sedang melakukan dusta, namun dibantu oleh syetan yang terkutuk.

Membaca garis tangan sebenarnya bagian dari tindakan syirik, yaitu meramal nasib. Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah 'arrafah. Perbuatan seperti ini secara aqidah tidak akan pernah dibenarkan, lantaran nasib dan taqdir setiap orang hanya ada di sisi Allah. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, karena semua itu hal ghaib serta menjadi rahasia Yang Maha Kuasa.

Tapi mungkin anda bertanya, mengapa terkadang ramalan-ramalan itu benar seusai dengan kejadiannya?

Hal seperti itu bisa diterangkan demikian, yaitu syetan yang terkutuk itu datang ke langit untuk mencuri dengar tentang perintah-perintah Allah atas apa yang akan terjadi. Namun syetan tidak pernah bisa melakukannya, mereka hanya langsung dilempar dengan api yang panas. Akibatnya, mereka tidak pernah mendapat informasi yang valid, kecuali menduga-duga atau hanya sepotong-sepotongٌ.

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),dan Kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang terkutuk,kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (QS. Al-Hijr: 16-18)

Tapi kemudian asumsi versi syetan itu kemudian 'dijual' kepada dukun ramal. Tentunya tidak gratis, harus ada kompensasinya. Bentuknya pasti bukan uang karena syetan tidak makan uang. Syetan hanya minta satu hal, yaitu menemaninya di dalam neraka untuk sama-sama diazab.

Sebab syetan sudah dipastikan masuk neraka. Tidak ada hal yang bisa meringankannya, kecuali mencari teman yang bisa diajak senasib, sama-sama dibakar di dalam neraka.

Para dukun ramal ini tentu saja ditugaskan oleh syetan untuk menjadi agen pemasaran yang potensial. Maka beragam trik penipuan dilakukan, salah satunya adalah jasa membaca garis tangan. Orang awam yang tidak punya pemahamana aqidah yang lurus sudah bisa dipastikan akan jadi korbannya. Padahal boleh jadi berawal dari iseng-iseng, tapi sesungguhnya dari sudt pandang aqidah sangat vatal.

Sebab ramalan masa depan itu adalah salah satu pintu dari pintu-pintu syirik. Sementara dosa syirik itu kalau sampai terbawa mati tanpa semat bertaubat sebelumnya, tidak akan diampuni di akhirat.

1 komentar:

  1. Apa beda meramal nasib masa depan dengan memprediksi/ memperkirakan keadaan cuaca sesuai dengan kaidah ilmu. Apakah memperkirakan cuaca juga haram ustazd.

    BalasHapus

Terima Kasih atas kunjungan anda,kami berharap adanya komentar/masukan yang bersifat membangun agar pelayanan kami menjadi lebih baik
Template by : kendhin x-template.blogspot.com